Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Catatan Kajian Ba'da Subuh Di Masjid Sunan Giri GKA 28 Desember 2024

Berikut adalah rangkuman dari kajian rutin KH. Abdurrouf bin Sirojuddin pengasuh Pondok Pesantren Darul Ilmi Wassuluk sekaligus pembina Majelis Alya' Gresik di Masjid Sunan Giri GKA Gresik Jawa Timur pada tanggal 28 Desember 2024


1. Dua musuh manusia

Allah ﷻ berfirman
وَ خُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيْفَا
“Manusia diciptakan dengan bersifat lemah.”

Makna lemah adalah sering terjerumus dalam berbuat maksiat dan dosa. Namun Allah ﷻ yang maha pengampun selalu menunggu taubat kita. Semoga Allah ﷻ selalu mengampuni dosa kita.
Manusia itu sifatnya lemah. Dalam keadaan seperti itu, ada dua musuh yang selalu menyertai dan menjerumuskan manusia yaitu syaitan dan nafsu. dan syaitan ini menggoda manusia dari segala arah depan, belakang, kanan dan kiri agar manusia bisa tergoda. sebagaima Allah berfirman :

ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ ۝١٧

“Kemudian, pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS. Al-a’rof 17)

akan tetapi Syaitan tidak bisa menggoda dari arah atas, karena arah atas tempat rahmatnya Allah ﷻ turun, sedangkan syaitan diharamkan mendapatkan rahmatnya Allah ﷻ. Syaitan juga tidak bisa menggoda dari bawah, karena bawah adalah tempat sujud, sedangkan syaitan diharamkan untuk suud.

Musuh yang ke dua, musuh yang jauh lebih hebat dan berbahaya, yaitu nafsu. Seperti syaitan, nafsu juga selalu mengajak kepada kejahatan. Nabi bersabda, musuh yang paling utama adalah nafsu, yang ada dalam diri kita sendiri. Ia lebih berat dari godain syaitan yang dari luar sebagaaimana Nabi Muhammad SAW:

أَعْدَى عَدُوِّكَ نفسُكَ التى بين جَنْبَيْكَ

"Musuhmu yang paling berbahaya adalah nafsumu sendiri yang berada di antara dua sisi tubuhmu." (HR. Imam Baihaqi 343)

Jika kita membaca doa, dzikir, mengaji maka syaitan akan pergi. Berbeda dengan nafsu, karena ada dalam diri kita. Ia akan selalu menyertai kita, bahkan ketika sedang beramal. maka Semoga Allah jauhkan kita dan lindungi kita dari godaan syaitan, dan mampu mengendalikan nafsu kita.

2. Amalan di bulan Rajab

Sebentar lagi kita akan masuk bulan yang sangat mulia, yaitu bulan Rajab. Ada 4 bulan mulia yaitu bulan dzulqaidah, dzulhijjah, muharram dan rajab. Maka mari kita perbanyak amalan di bulan Rajab. Amalannya diantaranya

    a) Perbanyak shodaqoh

waktu itu berpengaruh dalam kualitas amal ibadah yang kita kerjakan seperti shodaqoh subuh yang memiliki fadhilah di doakan keberkahan oleh Nabi, sehingga shodaqoh di bulan rajab memiliki keutamaan yang besar karena ini adalah waktu mulia, sebagaiman Nabi menggambarkan lamanya malaikat mencatat pahala orang sedekah di bulan Rajab, adalah seperti mulai sejak burung merpati menetas sampai anaknya itu beranjak tua sampai meninggal. hal ini Saking banyaknya pahala shodaqoh di bulan rajab, malaikat butuh waktu yang lama untuk selesai mencatatnya pahalanya

    b) Puasa bulan Rajab. 

Puasa di Muharram di lipat gandakan. Imam Ghozali menyampaikan, siapa puasa di hari kamis, Jumat, Sabtu di bulan-bulan mulia, pahalanya seperti ibadah 700 tahun.

    c) Bulan Rajab adalah bulan Allah 

Maka perbanyak istighfar di bulan ini. Dimana Allah ﷻ mengobral ampunan di bulan Rajab. Marilah perbanyak istighfar dan yakinlah bahwa Allah ﷻ maha pengampun akan menerima istighfar kita. 

3. Tiga syarat taubat diterima

    Agar taubat kita diterima, ada tiga perkara yang harus kita penuhi, yaitu : 
  • الإِقْلَاعُ عَنِ الذَّنْبِ 
“Mencabut maksiat sampai ke akar-akarnya.” Kita menghilangkan semua perkara yang bersangkutan dengan maksiat tersebut.
  • أَنْ لَا يَعُوْدَ إِلَى الذَّنْبِ كَمَا لَا يَعُوْدَ اللَّبَنُ إِلَى الضَّرَعِ 
Tidak akan Kembali mengulanginya seperti tidak mungkin kembalinya susu keputingnya.” Kita harus menanamkan di dalam hati bahwa tidak akan mengulanginya.
  •  النَّدْمُ 
"Penyesalan.” Kita harus menyesal, sangat menyesal di dalam hati.


4. Sholat pindah-pindah masjid

Shalat bisa dilakukan di mana saja, asal tempatnya suci. Mushola dan masjid dibangun untuk memudahkan warga shalat, saling silaturahmi dan saling kenal.

Maka hendaknya kita juga menjaga hati, memperkuat hubungan dan menjalin kekeluargaan dengan makmurkan mushola atau masjid terdekat di lingkungan kita sendiri.

5. Pahala ibadah di bulan Rajab

pahala puasa kamis, jum’at dan sabtu di bulan Rajab adalah 700 tahun ibadah. Sedangkan usia kita kurang lebih hanya 70 tahun. Lantas bagaimana ini ?
Allah itu maha kaya, ada keterangan bahwa semua ibadah kita dan pahalanya akan berguna untuk kita, bahkan untuk anak, cucu dan keturunan kita kelak. Allah ﷻ berfirman :

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢ بِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ ۝٢١

“Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami akan mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga). Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya” (QS. At-thur 21)

Maka jadilah orang yang soleh, sehingga kita bisa berguna untuk keluarga kita kelak aamiin.

6. Bagaimana sholat di masjid dan selalu di tempat yang sama? Dan bagaimana jika        shof jama’ah renggang?

Hukumnya boleh-boleh saja. Namun ada pendapat bahwa hukumnya makruh, jika shalatnya di situ-situ saja, kecuali imam.
Kita dianjurkan untuk pindah tempat, agar kelak di akhirat menjadi saksi. Yang ia akan membela kita.
shof rnggap dalam shalat hukumnya tetap sah, tapi karena shof nya renggang, tidak mendapat kesempurnaan Fadilah berjamaah.

8. Bermakmum kepada makmum yang masbuq

Suatu saat saya pernah menjumpai ada seseorang yang baru saja selesai berjamaah dzuhur. Dalam kondisi masbuk di rakaat ke-3, setelah imam yg pertama salam, makmum tadi otomatis meneruskan kekurangannya.

Tapi ternyata ada orang ke-2 datang lalu bermakmum kepadanya hingga makmum tadi selesai dan salam. Kemudian orang ke-2 melengkapi rakaatnya, dan di tengah-tengah sholat ada orang ke-3 datang bermakmum ke orang ke-2 tersebut.

Hukumnya sah, orang sholat di belakang makmum masbuk. Tetap dihitung sebagai sholat jamaah, Fadilah jamaah juga dapat. Yang tidak boleh bermakmum terhadap seorang makmum yang sedang mengikuti imam di depan.

Juga boleh kalau ada dua orang makmum masbuk mengikuti imam dan ketika imamnya selesai, salah satu satu dari makmum itu menjadi imam. Hal demikian diperbolehkan cuma hukumnya makruh.

9. Hukum percaya pada tanggal baik

Semua waktu itu baik karena ciptaan Allah ﷻ. Semua waktu dan bulan itu baik, menjadi tidak baik karena salah sangka orangnya sendiri.
Tidak ada weton dalam Islam, agama Islam tidak mempersulit. Ingat bahwa Allah ﷻ sesuai prasangka hambanya. Sesuai dengan hadist qudsi :

يَقُوْلُ اللهُ عزَّ وَجَلَّ : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ فَلْيَظُنَّ بِي مَا شَاءَ

"Allah SWT berfirman: 'Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, maka hendaklah hamba-Ku mempunyai prasangka yang baik terhadap-Ku'." (HR. Imam Ahmad 16016)

Ada pendapat hari Ahad dan Rabu adalah hari yang baik untuk membuka usaha, untuk mengadakan acara. Kalau Pernikahan, bagusnya hari Jumat. Hari Selasa perbanyaklah doa untuk menolak bala'.
Kamis hari baik untuk kulakan, belanja, khususnya waktu pagi
Rasulullah ﷺ menikahi Sayyidah Aisyah Radhiallahu ‘Anha di bulan Syawal, dan menikah dengan Ummu Salamah Radhiallahu ‘Anha juga di bulan Syawal.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan mengampuni dosa-dosa kita, aamiin.



و الله أعلم بالصواب

Posting Komentar untuk " Catatan Kajian Ba'da Subuh Di Masjid Sunan Giri GKA 28 Desember 2024"